Pemahaman Guru Pendidikan Agama Kristen Tentang II Timotius 3:10 Terhadap Peningkatan Kecerdasan Spiritual Anak Didik

Santy Sahartian

Abstract


Guru Pendidikan Agama Kristen adalah seseorang yang profesinya mengajar untuk mendewasakan peserta didik melalui pendidikan yang berisi ajaran kekristenan dengan menekankan ketiga aspek (kognitif, afektif dan psikomotorik) berdasarkan iman kristen. Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang tertinggi yang dimiliki oleh seseorang untuk mengerti dan memahami keberadaannya, yang dinilai sebagai tingkat kerohanian seseorang dalam hubungannya dengan Tuhannya. pembentukan kecerdasan spiritual anak didik adalah suatu proses untuk membentuk kehidupan rohani anak didik sehingga ia memiliki kecakapan untuk merealisasikan kebenaran Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-harinya. Sebagai seorang guru pendidikan Agama Kristen mempunyai peran yang sangat penting dalam mengerti akan kepribadian anak didiknya. Guru
Pendidikan Agama Kristen mempunyai pengaruh yang sangat penting, seperti yang Alkitab katakan seorang Guru haruslah cakap di dalam mengajar penulis akan memaparkan tentang pemahaman guru tentang II Timotius 3:10. Guru Pendidikan Agama Kristen sebagai pendidik anak didik atas dasar tanggung jawab dan kasih sayang serta keiklasan guru. Dalam hal ini guru Agama Kristen mempunyai peran yang sangat penting bagi anak didik dalam mempelajari, mengkaji, mendidik dan membina kehidupannya dalam kebenaran. Sehingga guru PAK dapat melihat apa yang dihasilkan ketika mereka mendidik anak didik dengan pemahaman yang benar tentang prinsip-prinsip PAK yang terdapat di II Timotius 3:10. Sangatlah penting seorang anak mempunyai kecerdasan spiritual. Tetapi tidak hanya sekedar anak mempunyai kecerdasan tersebut, tetapi perlu adanya peningkatan. Peningkatan ini berfungsi supaya kecerdasan dalam pribadi anak lebih sempurna. Meningkatkan kecerdasan spiritual juga dapat membuat anak melihat sesuatu yang lebih terang dan humoris, meraih kegembiraan dan mempunyai kegigihan. Ada dua hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan Spiritual, baik secara rohani maupun secara umum.


Keywords


Guru Pendidikan Agama Kristen, Kecerdasan Spiritual

Full Text:

PDF

References


Alkitab.Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2009.

Andin Sefrina, Deteksi Minat Bakat Anak, Yogyakarta: Media Pressindo, 2013.

Baker, David L, Roh dan Kerohanian Dalam Jemaat : Tafsiran Surat I Korintus 12-14, Jakarta: BPK

Gunung Mulia , 1993.

Bangun, Yosafat, Integritas Pemimpin Pastoral.Yogyakarta: Andi,2010.

Budiman, Taf. Alk. Surat-surat Pastoral I & II Timotius Dan Titus,Jakarta: BPK Gunung Mulia,

Danar Zohar, Kecerdasan Spiritual,Bloomsbury: Great Britan, 2000.

Dianne Bergant,Tafsir Perjanjian Baru, Yogyakarta: Kanisius, 2002.

Dr. R Budiman,Tafsiran Alkitab Surat-surat Pastoral I dan II Timotius dan Titus.Jakarta: BPK

Gunung Mulia, 1984.

Drs Hendra Surya, Percaya Diri Itu Penting, Jakarta: Pt Elex Media Komputindo, 2007.

Euis Winarti, Pengembangan Kepribadian.Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Hagar Pangarep, 101 tips Kilat Personality Plus, Yogyakarta: Media Pressindo, 2010.

Hardi Budiyana, Dasar-dasar Pendidikan Agama Kristen, Solo: Berita Hidup Seminary, 2011.

Ir. Jarot Wijanarko, Mendidik Anak untuk Meningkatkan EQ dan SQ,Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2005.

J. Wesley Brill, Tafsiran Surat Timotius dan Titus. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.

Jerry Cook, Kasih Penerimaan dan Pengampunan dalam Jemaat, Jakarta: BPK Gunung Mulia,

John Drescher, Melakukan Buah Roh, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993.

Jonh M. Nainggolan. Menjadi Guru Agama Kristen,Bandung, 2006.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 3 .Jakarta:

Balai Pustaka 2011.

Robert R. Boehlke, Siapa Yesus Sebenarnya?. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1933.

Soetomo, Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar, Surabaya: Usaha Nasional, 1993.

Sukidi, Mengapa SQ lebih penting dari Pada IQ dan EQ, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002.

Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian. Solo: Rajawali Press, 2002.

Surdiman A.M. ,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996.

Surip Stanislaus, Bimbing Anak Cinta Alkitab, Yogyakarta: Kanisius, 2010.

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007.

Willy Marxsen, Pengantar Perjanjian Baru, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1968.

WJS. Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN Balai Pustaka, 1984.

Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal 268




DOI: https://doi.org/10.34081/fidei.v1i2.15

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International.

Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Telah Terindeks di:

        

 

pISSN: 2621-8151

eISSN: 2621-8135

Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika

Diterbitkan Oleh: Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Alamat: Kalisoro RT 001/RW 004, Tawangmangu, Karanganyar Jawa Tengah 57792

Copyright ©Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika