Peran Guru Sekolah Minggu terhadap Pendidikan Seks bagi Anak Sekolah Minggu Usia Dini
DOI:
https://doi.org/10.34081/fidei.v5i2.324Keywords:
Sex Education, Sunday School, Sunday School TeacherAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fenomena kekerasan seksual terhadap anak di daerah Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustakaan dengan menggambarkan peran guru Sekolah Minggu terhadap pendidikan seks sejak usia dini bagi naradidik. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan observasi dengan menggunakan analisis teori pendidikan kaum tertindas. Adapun hasilnya bahwa anak Sekolah Minggu mampu mengenal, memahami tentang masalah seksual, Sekolah Minggu mampu mengenal identitas dirinya sendiri sejak usia dini dengan meningkatkan spiritualitas terhadap Allah dan sesama, Sekolah Minggu mampu menjadi generasi pemutus rantai kekerasan seksual sejak usia dini. Tujuan penelitian ini untuk mencegah adanya kekerasan seksual bagi anak dan mencegah agar anak sejak usia dini tidak menjadi korban kekerasan seksual. Sehingga peran penting dari guru Sekolah Minggu sangat berperan dalam melindungi, mendidik dan membina anak dalam membentuk identitas karakter Kristus dalam dirinya yang memiliki cinta kasih terhadap Allah dan sesama.References
Azhari M, Ahmad Nugraha. “Pendidikan Humanis (Studi Komparasi Pemikiran Paulo Freire Dan Abdurrahman Mas’ud).†Dirasah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Dasar Islam 4, no. 2 (2021): 216.
Carolyn Holderread Heggen. Pelecehan Seksual Dalam Keluarga Kristen Dan Gereja. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia, 2008.
Christia, Vera Ria, Christiani Hutabarat, Sekolah Tinggi, Teologi Moriah, and Teologi Indonesia. “Dampak Keteladanan Guru Sekolah Minggu Dalam Pembentukan Karakter Anak Di Gereja Kristen Indonesia Menining.†Journal of Religious and Socio-Cultural 2, no. 1 (2021): 1–11.
Daniel Fajar Panuntun, Rinaldus Tanduklanglani, Merry Adeng, Christian Eleyazar Randalele. “Model Ibadah Sekolah Minggu Kreatif Interaktif Bagi Generasi Alfa Di Gereja Toraja.†Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual Volume 2, (n.d.): 198–199.
Ebenhaizer Nuban Timo dan Irene Ludji. Panaroma Etika Kristen. Salatiga: Fakultas teologi, 2014.
Hendrik legi. Moral, Karakter Dan Disiplin Dalam Pendidikan Agama Kristen. Tasikmalaya: EDU Publisher, 2022.
Hermawati, Istiana. Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak ( Studi Di Lima Kota (Jakarta Timur, Magelang, Makkasar, Mataram Dan Yogyakarta). Kerjasama B2P3KS [dan] Kementerian Sosial RI, 2017.
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. “Strategi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak†4, no. 1 (2020): 1–9.
Komnas Perempuan. “Perempuan Dalam Himpitan Pandemi : Lonjakan Kekerasan Seksual,Kekerasan Siber,Perkawinan Anak,Dan Keterbatasan Penanganan Ditengah Covid-19.†Journal of Chemical Informatfile:///Users/ghinahana/Downloads/10964-27747-1-PB.pdfion and Modeling 138, no. 9 (2021): 1689–1699.
Kusumaningdyah, Dwi Ratna, and Arif Wicaksono. “Sikap Gereja Menghadapi Kekerasan Terhadap Perempuan Upaya Mereduksi Pelanggaran HAM.†Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 4, no. 1 (2021): 1–22.
Leo, Susanto. Kiat Sukses Mengelola Dan Mengajar Sekolah Minggu. Yogyakarta: Andi, 2008.
Lintong, Lisna, and Sarce Rien Hana. “Pengaruh Keteladanan Guru Sekolah Minggu Terhadap Perkembangan Karakter Anak Sekolah Minggu Gereja Toraja Mamasa Bukit Harapan Moncongloe†(n.d.): 73–79.
Moh.Noor. Guru Profesional Dan Berkualitas. Semarang: Alpri, 2019.
MS DAN TS. Wawancara. Tarutung, n.d.
Paulo Freire. Pendidikan Kaum Terindas. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2008.
Purwantara, Iswara Rintis. Sepuluh Ajaran Yang Keliru Tentang Kasih. Yogyakarta: Andi, 2018.
Rahmawati, Maidina, and Supriyadi Widodo Eddyono. “Menuju Penguatan Hak Korban Dalam RUU Penghapusan Kekerasan Seksual†(2017): 1–70.
Ratnasari Risa Fitri, and Alias M. “Pentingnya Pendidikan Seks Untuk Anak Usia Dini.†Tarbawi Khatulistiwa 2, no. Pentingnya Pendidikan Seks Untuk Anak Usia Dini (2016): 55–59.
Reinhold Niebuhr. An Interpretation of Christian Ethics. Louisville Kentucky: Westminster John Knox Press, 2013.
Siburian, Hendro Hariyanto, and Julia Galung. “Peningkatan Minat Belajar Anak Usia Dini Menggunakan Alat Peraga Gambar.†Jurnal Pendidikan Kristen 3, no. 1 (2022): 1–16.
Sidiq, Umar. “Urgensi Pendidikan Pada Anak Usia Dini.†INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan 16, no. 2 (2018): 255–268.
Sitoki, Sartini, Iran Morente, Milka Elsin, and Ermin Alperiana Mosooli. “Peran Gereja Dalam Pendidikan Seks Kepada Remaja Di Gereja Anugerah Bentara Kristus (Gabk) Jemaat Hosana Boluni.†Jurnal Misioner 2, no. 1 (2022): 1–19.
Sitorus, Hisardo. “Analisis Pengembangan Variasi Mengajar Guru Sekolah Minggu.†Jurnal Kristian Humaniora Vol.3, No. (n.d.).
Solihin. “Pendidikan Seks Untuk Anak Usia Dini ( Studi Kasus Di TK Bina Anaprasa Melati Jakarta Pusat ).†JURNAL JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar), no. 1 (2015): 56–74.
Susanti. Persepsi Dan Cara Pemberian Pendidikan Seksual Pada Anak TK. CV.Adanu Abimata, 2020.
Syahraeni, Andi. “Tanggung Jawab Keluarga dalam Pendidikan Anak Dosen Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.†Al-Irsyad Al-Nafs, Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam 2 no. 1 (2015): 27–45.
Yulianingsih, Dwiati. “Upaya Guru Sekolah Minggu Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Alkitab Di Kelas Sekolah Minggu.†Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 3, no. 2 (2020): 285–301.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, n.d.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Pemberitahuan Hak Cipta:
Penulis yang menerbitkan artikel di Fidie: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika ini menyetujui ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal Fidei dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0), yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal Fidei (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk mempublikasikan karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat pengaruh akses terbuka).