Moderasi Kristen di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.34081/fidei.v7i2.483Keywords:
Bible, Christian, Faith, Militancy, Religious ModerationAbstract
Moderasi beragama merupakan kebijakan pemerintah untuk menyikapi ekstrem beragama baik kiri maupun kanan di Indonesia. Kebijakan tersebut adalah baik karena berguna untuk menghadirkan kedamaian di tengah kemajemukan agama. Namun harus disadari bahwa hal itu juga dapat menyebabkan berkurangnya peran agama secara sosial. Agama yang seharusnya menjadi sumber bagi pembaharuan sosial, bisa ditumpulkan daya kritisnya dengan menjadikan moderasi beragama sebagai alasan. Artikel ini secara khusus bertujuan untuk mengungkap kontribusi orang Kristen dalam mewujudkan moderasi beragama di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menganalisis konsep moderasi Kristen berdasarkan Alkitab dan mengkaitkannya dengan praktik keberagamaan di Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa nilai-nilai Alkitab tentang moderasi Kristen terletak pada kesederhanaan, jalan tengah dan keseimbangan. Konsep ini dapat diimplementasikan dalam bentuk toleransi, inklusivitas, dan pengembangan dialog antaragama. Penelitian ini memberikan kontribusi baru dengan menunjukkan relevansi iman Kristen dalam mendukung program moderasi beragama dan dapat menjadi referensi bagi umat Kristen dalam berkontribusi dalam keragaman agama di Indonesia, secara khusus Kristen Protestan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa moderasi beragama memiliki implementasi dalam menguatkan nasionalisme di Indonesia, melalui militansi dan keimanan yang moderat.
References
Adam, James, ed. The Republic of Plato Volume 1: Books I-V. Cambridge: Cambridge University Press, 2009.
Adeel, M. Ashraf. “Moderation in Greek and Islamic Traditions, and a Virtue Ethics of the Qur’an.” American Journal of Islam and Society 32, no. 3 (July 1, 2015): 1–28.
Anjaya, Carolina Etnasari, and Yonatan Alex Arifianto. “Mengembangkan Misi Gereja Dalam Bingkai Moderasi Beragama.” THRONOS: Jurnal Teologi Kristen Vol. 3, no. 1 (2021): 1–10.
Appleby, R. Scott. The Ambivalence of the Sacred: Religion, Violence, and Reconciliation. Maryland, USA: Rowman & Littlefield Publishers, 2000.
Bagir, Zainal Abidin, and Husni Mubarok. Religious Freedom, Harmony or Moderation?, n.d.
Beyer, Ulrich, and Evalina Simamora. Memberi Dengan Sukacita: Tafsir Dan Teologi Persembahan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
Bruinessen, Martin van. “Pengantar Perkembangan Kontemporer Islam Indonesia Dan ‘Conservative Turn’ Di Awal Abad Ke-21.” In Conservative Turn: Islam Indonesia Dalam Ancaman Fundamentalisme, edited by Martin van Bruinessen and Penerjemah Agus Budiman, 11–38. Bandung: Al Mizan, 2014.
Carrese, Paul. Democracy in Moderation: Montesquieu, Tocqueville, and Sustainable Liberalism. New York: Cambridge University Press, 2016.
Craiutu, Aurelian. Faces of Moderation: The Art of Balance in an Age of Extremes. Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 2017.
Craiutu, Aurelian, and Sheldon Gellar. “Moderation: A Radical Virtue.” In The Politics of Moderation in Modern European History, edited by Ido de Haan and Matthijs Lok, 237–257. Switzerland: Palgrave Macmillan, 2019.
Egginton, William. In Defense of Religious Moderation. New York: Columbia University Press, 2011.
Hefni, Wildani, and Muhamad Khusnul Muna. “Pengarusutamaan Moderasi Beragama Generasi Milenial Melalui Gerakan Siswa Moderat Di Kabupaten Lumajang.” Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi) 8, no. 2 (December 30, 2022): 163–175.
Intan, Benyamin Fleming. “Public Religion” and the Pancasila-Based State of Indonesia: An Ethical and Sociological Analysis. New York: Peter Lang, 2006.
Kaczor, Christopher, and Thomas Sherman. Thomas Aquinas on The Cardinal Virtues. Amerika: The Catholic University of America Press, 2008.
Kamali, Mohammad Hashim. The Middle Path of Moderation in Islam. Oxford & New York: Oxford University Press, 2016.
Kementerian Agama RI. Moderasi Beragama. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2019.
Maimun, and Mohammad Kosim. Moderasi Islam Di Indonesia. Yogyakarta: LKiS, 2019.
Martin, R. P. Word Biblical Commentary, 2 Corinthians. Grand Rapids: Zondervan, 1986.
Mason, Patrick Q. “Violent and Nonviolent Religious Militancy.” In The Oxford Handbook of Religion, Conflict and Peacebuilding, edited by Atalia Omer, R. Scott Appleby, and David Little, 212–235. Oxford & New York: Oxford University Press, 2015.
Maufur. “Menakar Moderasi Beragama Dari Perspektif Kebebasan Beragama Atau Berkeyakinan.” In Politik Moderasi Dan Kebebasan Beragama: Suatu Tinjauan Kritis, edited by Zainal Abidin Bagir and Jimmy M.I. Sormin, 133–166. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2022.
Moleong, Lexy. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.
Muttaqin, Ahmad. “Meneguhkan Harmoni Muslim-Kristen: Mengayuh Di Antara Problem Dan Potensi.” In Islam, Agama-Agama, Dan Nilai Kemanusiaan: Festschrift Untuk M. Amin Abdullah, edited by Moch Nur Ichwan and Ahmad Muttaqin, 133–148. Yogyakarta: CISForm, 2013.
Patty, Albertus M. Moderasi Beragama: Suatu Kebajikan Moral-Etis. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2021.
Pfitzner, Victor Carl. Kekuatan Dalam Kelemahan: Tafsiran Atas Surat 2 Korintus. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999.
Pieper, Josef. The Four Cardinal Virtues: Prudence, Justice, Fortitude, Temperance. New York: Harcourt, Brace, & World, 1965.
Qustulani et al, Muhamad. Moderasi Beragama: Jihad Ulama Menyematkan Umat Dan Negeri Dari Bahaya Hoax. Tangerang: PSP Nusantara Tangerang, 2019.
Samh, Bartolomeus. “Urgensi Moderasi Beragama Untuk Mencegah Radikalisme Di Indonesia” Vol. 2, no. 1 (2022): 90–111.
Santo, Joseph Christ. “Sikap Terhadap Kaum Liyan: Refleksi Teologis Penglihatan Rasul Petrus Di Yope.” Jurnal Teologi Berita Hidup 6, no. 1 (October 30, 2023): 401–413.
Santoso, Juli, Timotius Bakti Sarono, Sutrisno Sutrisno, and Bobby Kurnia Putrawan. “Moderasi Beragama Di Indonesia: Kajian Tentang Toleransi Dan Pluralitas Di Indonesia.” Jurnal Teologi Berita Hidup Vol. 4, no. 2 (2022): 324–328.
Shihab, M. Quraish, ed. Ensiklopedia Al-Qur’an: Kajian Kosakata. Jakarta: PSQ & Yayasan Paguyuban, 2007.
Singgih, Emanuel Gerrit. “Moderasi Beragama Sebagai Hidup Yang Baik.” GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian 7, no. 2 (October 25, 2022): 191–212.
Sitorus, Gideon Hasiholan. “Peran Alkitab dan Aktualisasi Perdamaian Antar Umat di Indonesia dalam Paradigma Dialog Esoteris.” Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 6, no. 1 (June 15, 2023): 39–62.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2016.
Suratman, Efesus Muryati Pakpahan, Gernaida K.R. Setianto, Yusak, Setyobekti, and Andreas Budi. “Moderasi Beragama Dalam Perspektif Hukum Kasih.” Prosiding Pelita Bangsa Vol. 1, no. 2 (2021): 81–90.
Susanti. “Moderasi Beragama Dalam Masyarakat Multikultural.” Tajdid, Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol. 6, no. 2 (2022): 168–182.
Sutanto, Trisno S., Suhadi Cholil, Woro Wahyuningtyas, and Daniel Sutami Putra. “Menakar Moderasi Beragama.” In Politik Moderasi Dan Kebebasan Beragama: Suatu Tinjauan Kritis, edited by Zainal Abidin Bagir and Jimmy M.I. Sormin, 1–91. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2022.
Wibowo, Setyo. Platon: Xarmides - Tentang Keugaharian. Yogyakarta: Kanisius, 2015.
Yanti, Betria Zarpina, and Doli Witro. “Islamic Moderation as a Resolution of Different Conflicts of Religion.” Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol. 8, no. 1 (2020): 446–457.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Pemberitahuan Hak Cipta:
Penulis yang menerbitkan artikel di Fidie: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika ini menyetujui ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal Fidei dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0), yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal Fidei (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk mempublikasikan karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat pengaruh akses terbuka).
