Misi Fransiskus Palau “Pelayanan Kepada Gereja sebagai Tubuh Mistik” Bagi Para Suster Carmelite Missionaries
DOI:
https://doi.org/10.34081/fidei.v7i2.576Keywords:
Beato Fransiskus Palau, Carmelit Missionaries, Gereja, Mencintai, PelayananAbstract
Misi merupakan elemen esensial dalam tradisi Gereja yang berakar pada misi inklusif Yesus, mencerminkan kasih dan keadilan Allah. Adanya tantangan modern seperti relativisme dan dominasi teknologi, komunitas hidup bakti perlu meninjau kembali semangat pendiri mereka agar misi dan spiritualitas tetap relevan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis tulisan Beato Fransiskus Palau dan Konstitusi para Suster Carmelite Missionaries, bertujuan menggali ajaran teologis dan praktik spiritual mereka. Fokus penelitian adalah teologi misi Beato Fransiskus Palau, "Misteri Persatuan: Mencintai Tuhan dan Sesama," serta penerapannya dalam kehidupan para suster Carmelite Missionaries dalam menghadapi tantangan kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa misi Beato Fransiskus Palau menekankan cinta kepada Gereja sebagai anggota Tubuh Mistik Kristus melalui integrasi cinta kepada Tuhan dan sesama, serta keseimbangan antara kontemplasi dan pelayanan. Kesimpulannya, bagi Beato Fransiskus Palau, misi Kristiani melibatkan gabungan pelayanan aktif dan kehidupan kontemplatif, di mana para suster dan setiap kaum beriman diharapkan mengintegrasikan kasih dalam doa, iman, dan pelayanan untuk mencerminkan kasih ilahi di dunia.References
Ardijanto, Don Bosco Karnan. “Perayaan Ekaristi Sebagai Sumber Dan Puncak Seluruh Hidup Kristiani.” JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik (2020).
Boehme, Arnold. Welcome to Carmel. Makati-Philipines: St Paul, 1996.
Bosch, David J. Transformasi Misi Kristen. 10th ed. Jakarta: Gunung Mulia, 2022.
Canisius, Petrus, and Edi Laksito. “Familiaris Consortio Dan Refleksi Tentang ‘ Gereja Sebagai Keluarga.’” Credendum: Jurnal Pendidikan Agama, (2022).
Daryanto, Agustinus. “Keberpihakan Terhadap Orang Miskin Sebagai Tindakan Kenosis.” StudiaPhilosophica et Theologica (2022).
Kristiantoro, Sony. “Spiritualitas Doa Kontemplatif.” Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) (2021).
Lay, Sergius, and Fidelis Samosir. “Perwujudan Hidup Kontemplatif Menurut Santa Clara Assisi Dalam Persaudaraan Suster Claris Capusines Masa Kini.” Magistra (2024).
Listari, Listari, and Yonatan Alex Arifianto. “Prinsip-Prinsip Misi Dari Teks Amanat Agung Bagi Pelaksanaan Misi Gereja Masa Kini.” Jurnal Teologi Gracia Deo 3, no. 1 (2020): 42–55.
Lusia Sabiti Maran. “Peran Animator Animatris Paroki Santa Maria Pembantu Abadi Weri.” JAPB: Jurnal Agama, Pendidikan dan Budaya (2022).
Ma. Dolores Jara, Pilar Munill. 100 FICHAS on Francisco Palau. English. Quezon-Philipines: Carmelite Missionaries, 2020.
Maurenis, Andreas. “Kebijaksanaan Sebagai Karunia Roh Kudus: Makna Dan Buahnya Bagi Hidup Seorang Kristiani.” Jurnal Teologi Amreta (ISSN: 2599-3100) (2021).
Missionaries, Carmelite. Constitutions Carmelite Missionaries. Revition. Roma: Carmelite Missionaries, 2019.
Ndruru, David Juliawan, Carolus Borromeus Mulyatno, Yohanes Subali, and Rian Antony. “Pengalaman Bermedia Sosial Kaum Religius Di Era Digital.” jurnal Kewarganegaraan (2023).
Pacho, Eulogio. Una Pasion Eclesial/Passion for the Church. II. Roma: Carmelite Missionaries, 1997.
Palau, Francisco. Mis Relationes. Ibiza-Spain, 1866.
———. My Relation With The Church. Ibiza-Spain, 1866.
Pradipta, Gregorius Dimas Arya, and Hadrianus Tedjoworo. “Spiritualitas Pelayanan Dan Pewartaan Di Dunia Digital Oleh Kaum Religius Dan Rohaniwan.” Melintas (2023).
Purwoto, Paulus. “Makna Proselitisasi Di Masa Intertestamental Bagi Misi Gereja Masa Kini.” EPIGRAPHE (2020).
Semit, Marianus Elki, Jevannia Piter Dori Mudaj, Yohanes Geradus Ulung Fokang, and Yohanes Wilson Bei Meo. “Refleksi Teologis Praksis Pelayanan Katekese Kaum Religius Bagi Umat Kristiani Dan Tantangannya.” Lumen: Jurnal Pendidikan Agama Katekese dan Pastoral (2024).
Setiawan, David Eko. “Menjembatani Injil Dan Budaya Dalam Misi Melalui Metode Kontektualisasi.” Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 3, no. 2 (2020): 160–180.
Sinurat, Yogi Hamonangan, and Robertus Septiandry. “Eksistensi Gereja Sinodal Sebagai Sakramen Keselamatan Universal.” RAJAWALI (2023).
Situmorang, Markus. “‘‘Aggiornamento’ Dalam Visi Sinodal Untuk Merespon Tantangan Gereja Pada Millenium Ketiga.” Forum (2024).
Situmorang, Sihol, Dionsius Purba, Yohanes Anjar Donobakti, and Asrot Purba. “Pengakuan Iman Akan Allah Tritunggal Mahakudus Dasar Persaudaraan Tarekat Hidup Bakti Suatu Refleksi Teologis Atas Anjuran Apostolik Vita Consecrata.” Logos, Jurnal Filsafat-Teologi (2023).
Sons, P.J. Kenedy &. Carmel; Its History, Spirit and Saints. New York: Holy Apostolic See, 1927.
Sularno, Misael, Janeman Usmany, and Amir Hamzah. “Karya Roh Kudus Dalam Pendidikan Kristen, Analisis Teks Kisah Para Rasul 2:42 Dan Relevansinya Bagi Pendidikan Kristen Masa Kini.” DIDAKTIKOS: Jurnal Pendidikan Agama Kristen (2023).
Suwito, Benny. “Bersekutu Dalam Allah Tritunggal Dimulai Dalam Kehidupan Keluarga Kristiani.” JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik (2021).
Tanduk, Christian. “Implikasi Makna Gambar Dan Rupa Allah Dalam Kejadian 1 : 26-27 Untuk Diskursus Relasi Gereja Dan Dunia Di Toraja.” Jurnal Teologi Kontekstual (2023).
Wilfridus Samdigawijaya, Agustinus Aristoteles Lawing. “Kehidupan Sesudah Kematian Dalam Paham Dayak Baya Busang Dan Gereja Katolik: Tinjauan Eskatologis.” Gaudium Vestrum: Jurnal Kateketik Pastoral (2022).
Yeniretnowati, Tri Astuti, and Yakub Hendrawan Perangin Angin. “Integrasi Iman Dan Pekerjaan Sebagai Sebuah Strategi Misi.” DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen (2021).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Pemberitahuan Hak Cipta:
Penulis yang menerbitkan artikel di Fidie: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika ini menyetujui ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal Fidei dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0), yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal Fidei (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk mempublikasikan karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat pengaruh akses terbuka).