Resensi Buku: Model-Model Teologi Kontekstual
DOI:
https://doi.org/10.34081/fidei.v7i2.580Keywords:
Model, Teologi, KontesktualAbstract
Buku Model-model Teologi Kontekstual karya Stephen B. Bevans menawarkan kajian mendalam tentang enam model teologi dalam berbagai konteks budaya: Model Terjemahan, Antropologis, Praksis, Sintesis, Transendental, dan Budaya Tandingan. Bevans memaparkan model-model ini sebagai kerangka untuk menghubungkan Injil dengan realitas budaya yang berbeda, dengan argumen bahwa teologi pada dasarnya bersifat kontekstual dan dinamis. Setiap model memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri, tergantung pada konteks dan tujuan teologis yang ingin dicapai. Bevans mengajak pembaca untuk menyadari bahwa tidak ada satu model yang berlaku universal, melainkan masing-masing model menawarkan wawasan yang berharga untuk situasi yang berbeda. Karyanya menjadi apresiasi terhadap keberagaman pemikiran teologis serta seruan untuk keterlibatan yang lebih mendalam dengan budaya dalam refleksi teologis. Buku ini menyediakan beragam pendekatan yang penting bagi para praktisi dan akademisi teologi kontekstual yang ingin memahami dan menerapkan teologi kontekstual di dunia yang pluralistik dan terus berubah.References
Bevans, B. Stephen. Model-Model Teologi Kontekstual.Maumere: Ledalero, 2020.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Penulis

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Pemberitahuan Hak Cipta:
Penulis yang menerbitkan artikel di Fidie: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika ini menyetujui ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal Fidei dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0), yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal Fidei (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk mempublikasikan karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat pengaruh akses terbuka).