Kualitas Kepemimpinan Yosua
DOI:
https://doi.org/10.34081/fidei.v1i2.7Keywords:
Kepemimpinan, Kualitas, YosuaAbstract
Pemimpin tidak dilahirkan, pemimpin dibentuk. Demikianlah ungkapan dari beberapa orang ketika berbicara tentang kepemimpinan. Sekalipun hal tersebut masih menjadi pertentangan, tetapi orang menilai bahwa kelahiran seorang pemimpin merupakan hasil dari proses. Proses menjadi pemimpin menentukan kualitas dari pemimpin tersebut. Seseorang bisa menjadi pemimpin karena pembentukan. Jika ia memiliki keinginan yang kuat, sekalipun ia tidak dilahirkan sebagai seorang pemimpin, ia bisa menjadi seorang pemimpin yang efektif. Pemimpin yang baik mengembangkan dirinya melalui proses tiada henti baik dalam belajar mandiri, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman.Kualitas seorang pemimpin terlihat pada saat pemimpin tersebut merespon setiap kejadian yang terjadi dalam hidupnya. Contoh pemimpin yang bisa dipelajari di Perjanjian Lama salah satunya adalah Yosua. Panggilan Yosua sebagai pemimpin Israel tidak terjadi secara instans. Kepemimpinannya teruji dengan waktu dan kesetiaannya ketika mengikuti Musa pemimpinnya. Dikemudian hari, pada saat Yosua menggantikan Musa, disitulah terlihat kualitas dari kepemimpinan Musa. Seperti apakah kualitas dari kepemimpinan Yosua? Pada makalah ini akan dibahas tentang kualitas kepemimpinan Yosua.
References
Prince, Derek. 2005. Foundations for Righteous Living, Jakarta: Derek Prince Ministries Indonesia.
Pardede, Pontas. tth. Kepemimpinan Rohani. Surakarta: Sekolah Tinggi Teologi Intheos.
Rush, Myron. 2002. Manajemen Menurut Pandangan Alkitab. Malang: Penerbit Gandum Mas.
Somarsono, Hariono. 2003. Tim dan Teamwork Plus. Bandung: Lembaga Literatur Baptis.
Barna, George. 2002. Leaders on Leadership. Malang: Penerbit Gandum Mas.
Soukotta, Sam. tth. Diktat Kepemimpinan Kristen, Tawangmangu: STT Tawangmangu.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Pemberitahuan Hak Cipta:
Penulis yang menerbitkan artikel di Fidie: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika ini menyetujui ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal Fidei dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0), yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal Fidei (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk mempublikasikan karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat pengaruh akses terbuka).