Tugas Manusia dalam Dunia Milik Tuhan

Nitis Harsono

Abstract


Bertolak dari pergumulan yang seolah tarik menarik bagi diri Gereja, oleh karena ia sadari bahwa di satu sisi bangsa ini diperhadapkan pada pergumulan yang masih belum terselesaikan, sebagaimana cita-cita para founding fathers yang tertuang dalam Mukadimah UUD 1945, yakni mewujudkan rakyat yang cerdas, sejahtera, bangsa yang berdaulat sehingga berperan dalam mewujudkan perdamaian dunia. Cita-cita tersebut menjadi konteks nasional, yakni masalah besar bangsa ini, yang sekaligus menjadi medan kehadiran Gereja. Di pihak lain, Gereja bergumul dan merasa dirinya terpisah dari bangsa ini, merasa bukan bagian dari dunia ini. Barangkali pikiran ini muncul karena merasa banyak penolakan terhadap dirinya, sehingga enggan, atau paling tidak membatasi dirinya bergaul dengan masyarakat. Tentunya bisa juga dimaklumi, penolakan terhadap kekristenan tak lepas dari sejarah. Tetapi kira-kira bisa jadi penolakan ini hanya di sebagian dari luasnya bentangan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia, dan bisa jadi juga merupakan prasangka. Rasa tarik-menarik tadi adalah kesadaran akan lingkungan atau medan sekitar Gereja yang perlu mendapat perhatian dari karya Gereja. Gereja memang dipandang liyan (asing), bukan dari dunia, tetapi ia menjadi warga dunia itu. Gereja sadari bahwa ia harus hadir bagi dunia, meski di lain pihak condong lebih memerhatikan pergumulan dirinya. Teks Yeremia 29:7, menjadi acuan teologis untuk membangun dan menggugah spiritualitas Gereja menjadi karya iman yang konkrit bagi lingkungannya. Karya iman Gereja bagi lingkungan sesungguhnya turut mengatasi pergumulan bangsa, yang tak terpungkiri dengan sendirinya memberi dampak bagi kelangsungan kehadiran Gereja.


Keywords


Sejahtera dan kemakmuran, ketahanan bangsa, pengutusan, karya Gereja.

Full Text:

PDF

References


Borong, Robert Patannang. “Kronik Ekoteologi Dalam Konteks Krisis Lingkungan.†Stulos: Jurnal Teologi 17, no. 2 (2019).

Carroll, Robert P. Jeremiah, A Commentary. London: SCM Press, 1986.

Ebenhaizer I. Nuban Timo. Meng-Hari-Ini-Kan Injil Di Bumi Pancasila: Bergereja Dengan Cita Rasa Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017.

Hidayat, Komaruddin. “Agama Dan Uang.†Harian Kompas. Jakarta, n.d.

Kristiyanto, Eddy. Sakramen Politik. Yogyakarta: Lamalera, 2008.

Martasudjita, E. Spiritualitas Tahan Banting. Yogyakarta: Kanisus, 2009.

Priana, I Made. “Rekonstruksi Misi Gereja Di Indonesia Dari Perspektif Pancasila Sebagai Religiositas Sipil Indonesia.†Waskita: Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 3, no. 1 (2016).

Schacht, Richard. Alienasi. Yogyakarta: Jalasutra, 2016.

Setiawan, David Eko. “Konsep Keselamatan Dalam Universalisme Ditinjau Dari Soteriologi Kristen: Suatu Refleksi Pastoral.†FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 1, no. 2 (2018): 250–169. https://doi.org/10.34081/fidei.v1i2.8.

Supratikno, Agus. “Peran Politis Agama Dalam Konteks Indonesia Yang Plural: Aspirasi Atau Inspirasi.†Waskita: Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 3, no. 1 (2016).

Susanto, Hery. “Gereja Yang Berfokus Pada Gerakan Misioner.†FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 2, no. 1 (2019): 62–83.

Suseno, Franz Magnis. Etika Kebangsaan Etika Kemanusiaan. Yogyakarta: Kanisius, 2008.

Wicaksono, Arif. “Pandangan Kekristenan Terhadap Higher Criticism.†FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 1, no. 1 (2018): 115–131. https://doi.org/10.34081/fidei.v1i1.6.




DOI: https://doi.org/10.34081/fidei.v3i1.95

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika

License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International.

pISSN: 2621-8151

eISSN: 2621-8135

Copyright © 2018-2024. All Rights Reserved.

Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika

Diterbitkan Oleh: Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Alamat: Kalisoro RT 001/RW 004, Tawangmangu, Karanganyar Jawa Tengah 57792

 

Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Telah Terindeks di: